Profil Ebiet G Ade Penyanyi Balada Legendaris

Profil Ebiet G Ade Penyanyi Balada Legendaris (Ilustrasi Google Image - The Jakarta Post)

Profil Ebiet G Ade

Profil Ebiet G Ade Penyanyi Balada Legendaris - Jauh sebelum tenar dengan lagu Camelia 1,(1979), Ebiet G Ade menjalani hidup bermusik hanya sekedar hobi. 

Cita-cita sebenarnya ia ingin menjadi penyair. Namun yang membuatnya terkenal justru sebagai penyanyi, meski kepenyairannya tetap terbawa dalam lirik lagu-lagunya. Itulah banyak lirik lagunya banyak yang kemudian fenomenal, seperti "coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang."

Saat ia berusianya 17 tahun, waktu itu Ebiet sering kumpul-kumpul dengan seniman muda Yogyakarta. Kemampuannya dalam menciptakan syair semakin terasah setelah ia bersahabat dengan Emha Ainun Nadjib (penyair), E.H.Kartanegara (penulis), dan Eko Tunas (cerpenis).

Berbeda dengan Emha yang mengekspresikan puisinya dengan dibacakan, Ebiet mengambil jalan menyanyikan puisi-puisi karangannya. Istilahnya musikalisasi puisi.

Ebiet belajar memainkan alat musik, terutama gitar, dari kakaknya, Ahmad Mukhodam. Keterampilan bermain gitarnya semakin terasah setelah ia juga belajar pada Kusbini. 

Ebiet kemudian sering tampil di pentas-pentas seni di Senisono, Patangpuluhan, Wirobrajan Jogjakarta. Juga di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Atas saran dan dorongan teman-temannya, Ebiet akhirnya memutuskan untuk terjun ke belantika musik pop Indonesia. Pada awalnya ia diterima oleh Jackson Record tahun 1979. 

Album pertamanya, Camelia, sukses membawanya menjadi penyanyi tenar. Waktu itu Ebiet baru berusia 25 tahun. Dari sanalah ia mulai menjalani sebagai pemusik profesional.

Nama Aslinya Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far

Nama aslinya sebenarnya bukan Ebiet G Ade. Tapi Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far. Ayahnya, Aboe Dja'far seorang PNS. Sedangkan ibunya seorang pedagang kain. Ebiet hanya bersekolah sampai tingkat SMA.

Ebiet lahir di Wanadadi, Banjarnegara, Jawa Tengah pada 21 April 1954.  Anak merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara.

Nama Ebiet bermula ketika ia kursus bahasa Inggris. Gurunya seorang asing, kesulitan menyebut Abid. Gurunya yang berlogat bahasa Inggris asli, selalu memanggilnya Ebiet. Ia tidak bisa menyebut nama Abid secara benar.

Ebiet G. Ade (Ilustrasi Google Image - Titik Balik)

Namun panggilan dari guru kursus bahasa Inggrisnya itu justru melekat. Teman-temannya pun memanggil Ebiet. Sedangkan G-nya dari huruf depan Ghoffar. Sedangkan Ade-nya singkatan dari dua kata Aboe Dja'far. Jadilah ia dikenal sebagai Ebiet G. Ade sampai sekarang.

Titik Balik menulis tentang Ebiet sebagai penyanyi yang mumpuni mencipta lagu dengan lirik-lirik sederhana namun sangat dalam makna emosinya.

Karir Musik Ebiet G. Ade

Pada tahun 1979 Ebiet hijrah ke Jakarta dan melakukan rekaman pada perusahaan rekaman Jackson Record. Album pertamanya, Camelia atau sering disebut Camelia 1, sukses besar.

Lagu-lagunya memberikan warna baru pada musik pop Indonesia waktu itu. Ia berbeda sendirian dengan penyanyi yang lain - bahkan sampai saat ini. Belum ada yang mampu menandingi Ebiet.

Selama 7 tahun Ebiet bersama Jackson Record. Ketika Jackson Record tutup, ia mendirikan perusahaan rekaman sendiri, EGA Records. Dari dapur rekamannya sendiri itu ia berhasil membuat 3 buah album: Menjaring Matahari, Sketsa Rembulan Emas dan Seraut Wajah.

Sempat vakum selama 5 tahun, Tahun 1995 Ebiet kembali menyapa penggemarnya dengan album Kupu-Kupu Kertas dan Cinta Sebening Embun. Ia bekerja sama dengan musikus lain seperti Ian Antono, Purwacaraka, Erwin Gutawa , Billy J. Budiarjo dan Ardi Ardian (Kla Project).

Tak lama setelah kedua album itu, Ebiet merilis album baru: Aku Ingin Pulang. Tahun 2000 Ebiet merilis album Balada Sinetron Cinta. Tahun 2001 merilis lagi album baru: Bahasa Langit.

Ebiet juga menelurkan album kompilasi lagu-lagu terbaiknya: Nyanyian Cinta (2003), Tembang Renungan Hati (2003), Kumpulan Lagu-Lagu Terbaik (2004), dan Yogyakarta (2006).

Tahun 2007, Ebiet kembali merilis album baru dengan judul: In Love: 25th Anniversary untuk memperingati ulang tahun pernikahannya yang ke-25 tahun.

Di album itu ada 13 lagu dengan arasemen lama, 2 lagu lama dengan arasemen baru, dan 1 lagu baru. Album ini dibantu oleh Anto Hoed, suami dari Melly Goeslaw.

Tahun 2013 Ebiet mengeluarkan lagi single album bertajuk Serenande. Itulah album single terakhir sampai saat ini. Namun ia tetap aktif di dunia musik pop Indonesia. Undangan manggung tak pernah berhenti saampai saat ini. Lagu-lagunya tetap disukai bukan hanya oleh generasi 80-an, 90-an. Tapi juga oleh generasi milenial sekarang ini.

Diskografi Ebiet G Ade

Single Album:  

1. Camellia I (1979)
2. Camellia II (1979)
3. Camellia III (1980)
4. Camellia 4 (1980)
5. Langkah Berikutnya (1982)
6. Tokoh-Tokoh (1982)
7. 1984 (1984)
8. Zaman (1985)
9. Isyu! (1986)
10. Menjaring Matahari (1987)
11. Sketsa Rembulan Emas (1988)
12. Seraut Wajah (1990)
13. Kupu-Kupu Kertas (1995)
14. Cinta Sebening Embun (1995)
15. Aku Ingin Pulang (1996)
16. Gamelan (1998)
17. Balada Sinetron Cinta (2000)
18. Bahasa Langit (2001)
19. In Love: 25th Anniversary (2007)
20. Masih Ada Waktu (2008)
21. Tembang Country 2 (2009)
22. Serenade (2013)

Album Ebiet G Ade (Ilustrasi Google Image)

Album Kompilasi:

1. Lagu-Lagu Terbaik I Ebiet G. Ade (1987)
2. Lagu-Lagu Terbaik II Ebiet G. Ade (1987)
3. Lagu-Lagu Terbaik III Ebiet G. Ade (1987)
4. Lagu-Lagu Terbaik IV Ebiet G. Ade (1987)
5. 20 Lagu Terpopuler Ebiet G. Ade (1988)
6. Perjalanan Vol. I (1988)
7. Perjalanan Vol. II (1988)
8. Seleksi Album Emas (1990)
9. Seleksi Album Emas II (1994)
10. 16 Lagu Puisi Cinta Ebiet G. Ade (1995)
11. Kumpulan Lagu-Lagu Religius (1996)
12. Hidupku MilikMu - Kumpulan Lagu-Lagu Religius Vol. II (1996)
13. 21 Tembang Puisi Dan Kehidupan (1996)
14. 20 Lagu Terpopuler (1997)
15. Lagu-Lagu Terbaik (1997)
16. Renungan Reformasi (1997)
17. 16 Koleksi Terlengkap Ebiet G. Ade (1997)
18. 12 Lagu Terbaik Ebiet G. Ade (1979-1986; 1997)
19. 12 Lagu Terbaik Ebiet G. Ade Volume II (1979-1986; 1997)
20. Ilham Seni (1998)
21. Best of the Best (1999)
22. Akustik (2001)
23. Balada Country (2002)
24. M. Nasir vs Ebiet G. Ade - Penyair Nusantara (2002)
25. Nyanyian Cinta (2003)
26. Tembang Renungan Hati (2003)
27. Tembang Slow (2004)
28. Kumpulan Lagu-Lagu Terbaik (2004)
29. 22 Lagu Hits Sepanjang Masa (2005)
30. Yogyakarta (2006)
31. Tembang Cantik (2006)

Single dari Album Lain:

1. Untuk Anakku Tercinta (1982) dalam album "ASEAN Pop Song Festival ke 2".
2. Surat Dari Desa (1987) dalam album "Lomba Cipta Lagu Pembangunan 1987" ditulis oleh Oding Arnaldi.
3. Berita kepada Kawan (1995; versi duet dengan M. Nasir)
4. Mengarungi Keberkahan Tuhan (2007; ditulis bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) dalam album "Rinduku Padamu".

Penghargaan

1. 18 Golden dan Platinum Record dari Jackson Record dan label lainnya dari album Camellia I hingga Isyu!
2. Biduan Pop Kesayangan PUSPEN ABRI (1979-1984)
3. Pencipta Lagu Kesayangan Angket Musica Indonesia (1980-1985)
4. Penghargaan Diskotek Indonesia (1981)
5. 10 Lagu Terbaik ASIRI (1980-1981)
6. Penghargaan Lomba Cipta Lagu Pembangunan (1987)
7. Penyanyi kesayangan Siaran Radio ABRI (1989-1992)
8. BASF Awards (1984 - 1988)
9. Penyanyi solo dan balada terbaik Anugerah Musik Indonesia (1997)

(Sumber: Viva.co.id)

Pemberitahuan (Notice):

Hak cipta keseluruhan lirik lagu-lagu yang dimuat di blog ini mutlak milik pencipta lagu atau label yang memproduksinya. Blog 101 Lirik Lagu Populer hanya membantu memudahkan pembaca untuk mengetahui lirik sebuah lagu.

Blog ini tidak membagikan link Download MP3 lagu tersebut di atas. Anda bisa membeli lagu aslinya lewat media digital seperti iTunes, Amazon, Qobuz, Joox, Langit Musik, Spotify, Deezer, KKBOX dan media pembelian online musik lainnya yang legal.

This site does not share the MP3 Download link of the song mentioned above. All song lyrics on this website is copyright / property of the authors, artists, bands and music labels are concerned. all materials contained in this site including the lyrics of the song are for promotional and evaluation purposes only.

Related Posts:

Tweet